"Menyematkan hati seseorang untuk bisa tetap bertahan dan menaruh percaya bukan hal mudah, pun dengan angelia"
Semakin kesini kita akan semakin di koyak pembuktian dan pembenaran, aku sadar pernah menjadi orang terburuk di dunia karena selalu mengecewakan dan merugikan orang lain. Sepenuhnya aku salah dalam hal itu!
Aku ingin bertanya kepada kalian, kita sebagai manusia pasti selalu mencoba memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan bukan?. Memang, angelia pasti selalu waspada dan berhati-hati ketika harus memilih aku sebagai sosok lelaki yang dulu pernah sedemikian rupa. Mulai dari pergunjingan tentangku dari orang lain hingga hal yang dia temui langsung.
Sebelumnya, aku tak pernah menaruh harap sampai sejauh itu kepada sosok perempuan. Sebab rasa kecewaku yang berkelanjutan belum bisa tuntas. Tapi ketika aku menjumpai angelia sangat amat beda, ya memang perjumpaan kami bisa dikatan baru kemarin sore entah mengapa aku selalu berusaha untuk tidak jauh dari sosoknya (Kalian pasti juga pernah merasa seperti itu bukan?).
Malam ini perasaanku sungguh campur aduk! Aku berharap dia tak ikut merasakannya. Perasaan bimbang dan takut mengambil jalan yang salah bahkan bisa saja semakin berfikir ulang dengan keadaan sekarang ini. Loh kenapa tidak? Bukankah hidup memang tentang pilihan, tapi terkadang memilih satu hal saja pertimbangannya panjang mungkin bisa dari A sampai Z.
Menyematkan hati seseorang untuk bisa tetap bertahan dan menaruh percaya bukan hal mudah, pun dengan angelia. Pasti suatu saat entah malam ini atau besok dia akan terdisktraksi dengan kehidupannya yang selalu disibukan dalam berbagai organiasi kampus.
Tak jauh berbeda dengannya, akupun demikian. Aku sebagai mahasiswa semester tua harus bisa mengayomi mahasiswa lain yang lebih muda di organisasi yang ku geluti, dan hal tersebut tak membatasi entah kepada lelaki ataupun kepada perempuan semua harus sama. Sedangkan angelia harus bersama dengan lelaki lain yang entah bisa jadi juga menaruh harap kepadanya.
Hal tersebut yang membuatku selalu terngiang di kepala, rasa takut akan kesalah fahaman angelia karena aku yang dekat dengan banyak orang (tak ada satupun perempuan yang bisa menerima jika lelaki yang sudah memancingnya untuk mencintai lagi berhubungan lebih dekat dengan perempuan, sebab dia khawatir jika hanya menjadi tempat parkir sementara).
Aku akan mengajak kalian menilik waktu yang telah berlalu. Awalnya aku mendapati sosial medianya dari kawanku dulu, kami belum sempat saling berbincang satu sama lain di kedai kopi, ya kawan-kawan mengertilah (aku dan angelia hanya bisa saling berbalas pesan lewat WhattsApp, sebab pertemuan kami di kedai kopi hanya sesaat dan angelia juga belum mengetahuiku sampai sejauh ini pada saat itu).
Sampai aku ingat betul pada saat liburan semester kemarin, angelia berlibur ke rumah saudarnya dan tak disangka rumah saudaranya itu satu daerah denganku. Ketika mengetahui akan hal itu, tanpa basa-basi akupun melakukan berbagai ajakan pergi kepadanya untuk bisa sekedar berbincang agar bisa lebih akrab. Tetapi sialnya semua tawaranku di tolak mentah-mentah olehnya (angelia memang perempuan yang sangat terbuka dan jelas tanpa banyak alasan, jadi penolakannya atas ajakanku waktu itu adalah karena dia belum sampai kenal sedekat ini denganku. Wajar jika dia menolak).
Penolakan angelia atas ajakanku justru menjadikanku semakin terpacu agar bisa lebih dekat dengannya. Bisa dikatakan aku tak punya malu, walaupun sudah beberapa kali mengajak dirinya pergi bersama tetapi tetap angelia menolak untuk mengiyakan.
0 Komentar