Selamat

"Jika saja aku tidak bisa membuatmu bahagia ketika bersama, itu adalah kobodohan yang sangat amat bodoh yang pernah aku lakukan"

Beberapa minggu terakhir banyak perdebatan yang terjadi antara kita, dari permasalahan yang bisa jadi dianggap orang lain sepele sampai masalah yang sangat serius. Aku tau resiko seseorang menjalin sebuah hubungan ialah adanya perdebatan atau bahkan bisa saja sampai pada pilihan jalan hidup yang berbeda nantinya, tak terkecuali antara aku dan dirimu.

Itulah resiko yang sudah aku fikirkan matang-matang semenjak aku memberanikan diri untuk mengenalmu lebih jauh, entah sampai detik ini juga terfikirkan olehmu atau tidak. Sekurang-kurangnya aku masih mengingatnya. Sadar atau tidak sadarnya dirimu juga karena aku yang memang belum sampai pada titik memenuhi semua yang kamu butuhkan sebagai kekasih hati.

Baru kemarin malam kita berdebat tentang hal yang membuatku semakin harus benar-benar sadar, bahwa selama ini aku bukanlah kekasih yang ideal untukmu. Aku belum bisa menjadi pendengar setiamu, pembimbing jalanmu, apalagi pemberi solusi atas semua masalahmu.

Harapanku hari ini sampai esok nanti engkau tetap menaruh percaya padaku sebagai seorang kekasih, bukan sebagai dua orang asing yang pernah tertawa bersama. Ditambah dengan datangnya hari ulang tahunmu ini, semoga yang disemogakan olehmu tersemogakan oleh Tuhan.

Jika saja aku tidak bisa membuatmu bahagia ketika bersama apalagi di hari ulang tahunmu, itu adalah kobodohan yang sangat amat bodoh yang pernah aku lakukan. Karena dalam dirimu aku bisa menemukan arti jatuh cinta yang sesungguhnya setelah lama mati suri.

Aku hanya ingin mengucapkan "SELAMAT ULANG TAHUN" padamu. Dan izinkan diriku memberi sebuah puisi agar bisa tetap kau baca dan kau lihat setiap harinya.


Doa dan Asa


Kencang sang waktu berlari tak mampu ku kendalikan

dan tak mampu aku perlambat lajunya

dentang lonceng malam ini tepat kau berusia dewasa

mengiringi usia kisah kita


Tidaklah berupa rangkaian bunga

Ataupun boneka beruang seperti kepunyaan Alice

Tidak pula sebuah puisi yang ditulis dengan pena penuh puja dan puji


Aku berharap di usiamu yang sudah berkepala dua

Kau di beri hadiah oleh Tuhan berjuta kesabaran

Sehingga saat rasa sakit datang kau siap berhadapan dengannya

Lalu kembali berdiri meskipun tanpa aku disisi Mu


Dan Aku berdoa semoga Tuhan senantiasa mengutus malaikatnya

Untuk menjaga Mu di setiap engkau melangkah

Karena aku sadari aku tak bisa menjaga Mu seutuhnya

meskipun aku berusaha untuk seperti itu


Doa dan Harap ini akan terus ku ucap

Bukan hanya saat ini....


Garwa ku

Maafkan Aku

Jika Aku Tak mampu menjadi Laki-laki yang semestinya menemanimu malam ini

Dan Tak Mampu memberi Apa yang kamu inginkan

Sampai detik ini.


Posting Komentar

0 Komentar