Adakah aku salah?
Jika aku merasakan paling hancur saat sosok yang aku cintai dan sayangi menghilang, layaknya erich fromm yang pada masa hidupnya harus mengalami hal pahit yang jauh lebih traumatis dari pada aku.
Aku tidak sedang mendikte makna cinta yang disuguhkan erich fromm seperti yang ada dalam bukunya berjudul "seni mencintai", justru aku percaya bahwa kawan-kawan pasti lebih tau dan mafhum dalam mengartikan makna cinta sesuia dengan naluri kawan-kawan sendiri.
Belum selesai disini saja, kawan-kawan ingat tentang tokoh yang bernama albert einstein?. Ya, dia adalah tokoh yang masyhur dengan teori relativitas nya bukan? Bahkan dia dikenal sebagai fisikawan terbesar yang sangat berpengaruh di dunia.
Tapi, apakah kawan-kawan pernah tau tentang kisah cinta einstein?. Stop!, kawan-kawan jangan langsung berkesimpulan bahwa kisah cintanya bakal sebesar dan seindah ketika beliau berkecimpung dalam teori fisikanya. Justru berbanding sangat terbalik, kenapa tidak? Einstein juga seperti manusia pada umumnya yang bisa jatuh cinta dan juga bisa berdusta kepada wanita yang di cintainya.
Dan itu yang dilakukan einstein kepada mileva maric, perempuan idaman einstein pada saat kuliah hingga menikah. Mereka sangat dekat dan saling mencintai sejak pertama bertemu. Sayangnya, hubungan percintaan mereka harus terhalang orang tuanya karena perbedaan RAS.
Tak berhenti disini saja ceritanya, karena einstein sudah kasmaran kepada mileva sejak awal bertemu, mereka tetap menjalin hubungan percintaan sampai-sampai mereka mempunyai anak diluar nikah walaupun mereka tetap menikah dan memiliki 5 anak. Tapi, nyatanya einstein tetap mendustakan cintanya malah berselingkuh dengan sepupunya sendiri.
Adakah aku salah?
Bahwa aku tidak ingin ditinggalkan atau bahkan meninggalkan orang yang aku cintai dan sayangi. Sebelum benar-benar menjalani keruhnya kehidupan yang tak memperdulikan makna cinta ini.
Sedikit menilik tentang perkataan erich from :
"bahwa cinta bukanlah suatu perasaan yang dapat dengan mudah dinikmati siapa saja, terlepas dari tingkat kedewasaan yang telah dicapainya. Aku ingin meyakinkan bahwa segala upaya untuk cinta pasti gagal, kecuali jika kita berusaha keras mengembangkan kepribadian total, untuk meraih suatu orientasi produktif; bahwa kepuasan dalam cinta individu tak dapat diperoleh tanpa adanya kapasitas untuk mencintai sesamanya, tanpa kerendahan hati, keberanian, keyakinan dan disiplin yang nyata".
Kegagalan yang ditemui manusia adalah suatu pengingat untuk dirinya bahwa ada yang keliru dalam memaknai sesuatu. Tak terkecuali dengan kata CINTA.
Satu lagi, paracelcus seorang bapak toksikologi pernah berpesan ;
"Dia yang tak tahu apa pun, tak mencintai apa pun. Dia yang tak bisa apa pun, tak mengerti apa pun. Dia yang tak mengerti apa pun, tak berharga. Namun, dia yang mengerti cinta, memperhatikan, melihat … Semakin besar pengetahuan melekat dalam sesuatu, makin besarlah cinta … Siapa pun yang membayangkan bahwa semua buah matang di saat yang sama seperti stroberi berarti tak tahu apa-apa tentang anggur"
Ya benar sekali, semua mempunyai dasar. Tak terkecuali dasar seseorang untuk mencintai dan dicintai. Dan tidak ada yang ingin ditinggalkan atau meninggalkan karena cinta.
0 Komentar