Sedangkan


 

Aku teringat bahwa baru lusa

Kita benar-benar bisa bercakap dan saling menertawakan

Namun,

Nahasnya itu hanya sekedar


Kita bagai kepak sayap burung pulang

perkasa di selasar bintang,

laksana camar menjelajah riang

selami laut penuh tawa


waktupun betah berlabuh: menunggumu menjadi manusia seutuhnya, disetiap detik, menit, jam hingga warsa


kuharap, engkau belumlah petang merah jingga di detik menit

Yang hanya duduk membatu menatap dentang usia

Engkau sejatinya adalah pelukis masa dan kisah

Kata "semangat" sepertinya tak cukup

Perjuangan yang engkau lalui belum purna


Tak perlu risau, apalagi gundah

Kita tidak benar-benar saling berpisah

Hanya saja,

Engkau lebih dahulu mencari jati diri

Engkau lebih mempunyai perjuangan yang membumbung tinggi


Sedangkan aku akan tetap disini

Di tempat yang sama

Dimana engkau akan mudah mengingatnya

Posting Komentar

2 Komentar

Anonim mengatakan…
aaaa
Fira mengatakan…
Kata semangat sepertinya tak cukup🥹🥹