butuh berapa puntung rokok lagi
agar aku benar-benar merasa lega
dan butuh berapa sesap kopi
agar harap tak mengendap
perasaan amat hambar
ditambah sapanya semakin hari semakin merenggang
jemari tak tahan dengan telepon genggam
entah sebuah alasan atau hanya pelampiasan
sosoknya terlalu pekat dalam ingatan
hingga lari dari kerinduan, tak jadi jawaban yang melegakan
angan menjadi angin
sedangkan cinta mencipta lara
agaknya kata "kita" sudah menjadi "siapa"
0 Komentar